Wisata Menyeramkan di Toraja
Toraja
Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika berkunjung ke kuburan? Mungkin awalnya takut. Tapi, berbeda dengan kuburan batu di Tana Toraja. Rasa takut akan berganti dengan kekaguman saat melihatnya.
Tana Toraja merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Di sini, kuburan dan Tongkonan menjadi tujuan wisata populer. Keduanya merupakan bagian dari tradisi dan budaya masyarakat setempat yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu.
Bagi masyarakat Toraja, kematian dan prosesi pemakaman seseorang sama pentingnya dengan keberadaan orang tersebut pada masa hidupnya. Selain itu, keindahan alam di dataran tinggi juga menjadi pelengkap pengalaman wisata di sini. Goa Londa merupakan salah salah satu kuburan yang unik dan selalu berhasil memikat perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Lokasi
Lokasi Londa dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 30 menit dari Rantepao atau sekitar 7 km dari Tana Toraja Utara. Bebatuan tinggi batu kapur yang berbentuk bukit ini lebih tepatnya terletak di desa Sandan Uai, Sanggalangi. Perjalanan menuju ke sana dapat ditempuh dengan sepeda motor yang bisa Anda sewa di kota Rantepao.
Satu unit sepeda motor sewaan dapat digunakan sepanjang hari. Jarak tempat-tempat wisata yang berdekatan membuat sepeda motor menjadi kendaraan yang tepat untuk mengunjungi banyak lokasi wisata dalam waktu singkat.
Selain itu, Anda juga bisa lebih mampu menikmati pemandangan alam. Manfaat lain dari menggunakan sepeda motor adalah Anda akan lebih mudah menanyakan arah jalan pada warga jika sewaktu – waktu tersesat. Jika Anda akan pergi beramai – ramai, Anda bisa menyewa kendaraan roda empat.
Daya Tarik
Di dalam Goa Londa ini terdapat puluhan peti mati yang menjadi tempat peristirahatan terakhir warga Toraja. Peti-peti mati tersebut disebut dengan ‘Erong’. Bentuknya bisa berupa babi, perahu, atau kerbau. Bentuk kerbau merupakan penanda bahwa di dalam peti ini terbaring mayat seorang pria.
Jika berbentuk babi, maka berarti yang ada di dalamnya adalah mayat perempuan. Budaya Toraja memang tidak menguburkan mayat di dalam tanah. Mereka menganggap bahwa tanah merupakan pemberian Yang Maha Kuasa yang wajib dijaga kesuciannya. Oleh sebab itu mereka meletakkan sanak keluarga yang sudah meninggal ke dalam batu atau batang-batang pohon.
Walaupun pengap dan gelap, gua-gua di dinding batu Londa dapat ditelusuri. Erong – erong dan juga tulang belulang yang berceceran dapat Anda lihat dengan bantuan alat penerang yang berupa petromax atau senter.
Alat penerangan tersebut dapat disewa lewat jasa sewa petromax yang banyak ditawarkan di sekitar tempat wisata ini. Ada hal lain yang dapat diperoleh dengan menyewa petromax di sini. Pasalnya, sang pemilik petromax yang sudah lama menawarkan jasanya di sini juga mengetahui berbagai hal tentang erong – erong dan tulang yang terlihat di dalam gua.
Anda bisa mendapatkan informasi tentang seluk beluk Goa Londa, latar belakang keluarga mayat, umur erong, umur tulang belulang, dan lokasi – lokasi tertentu di mana erong milik orang kaya dan milik bangsawan diletakkan.
Tidak jarang pengunjung bisa melihat erong yang usianya masih beberapa minggu maupun yang sudah ratusan tahun. Demikian halnya kerangka kepala manusia yang masih terlihat putih maupun yang sudah diselimuti lumut.
Masyarakat Toraja memiliki ramuan khusus yang dibalurkan ke tubuh mayat sehingga tidak berbau. Di dalam gua ini juga terdapat Tau – Tau atau patung replika yang merupakan gambaran sang mayat pada masa hidupnya. Keluarga yang masih hidup biasanya juga meletakkan barang – barang kesayangan sang mayat.